Diantara Arabika dan Robusta
Beberapa kali mengajak teman atau saudara minum kopi bersama, baik pada saat giling-giling kopi sendiri maupun memesan kopi dari barista, selalu terbentuk komunikasi yang membicarakan antara kopi dengan asam lambung.
Komunikasi yang sering terbentuk pada umumnya : kopi apa? Rasanya seperti apa? Pahit atau asam?
Jawaban yang biasa saya jawab ya standard juga seperti o ini kopi arabika yang rasanya agak asam dengan aroma bergantung dari area penanaman, dimana jenis kopi arabika sangat mudah menyerap aroma disekelilingnya.
Sedangkan kopi robusta rasanya cenderung pahit dan tidak menyerap aroma sekelilingnya.
Kopi arabika roasting profile akan mempengaruhi citra rasa dari kopi tersebut ada yang keluar citra rasanya pada profile lite to medium atau medium, namun cenderung menghilang pada medium to dark atau dark. Sedangkan pada kopi robusta tidak akan terpengaruh, citra rasa cenderung sama antara lite to medium dengan dark. Hanya aroma pada dark akan lebih wangi.
Respon dari jawaban tersebut pasti akan mengarah pada asam lambung yaitu arabika yang memiliki rasa asam tidak ramah terhadap lambung. Sedangkan robusta yang memiliki citra rasa pahit lebih cocok buat dirinya yang memiliki permasalahan dengan asam lambung.
Padahal yang bermasalah dengan asam lambung adalah kopi dengan tingkat cafein yang tinggi bukan keasaman dari citra rasa. Sedangkan kopi yang memiliki cafein yang tinggi adalah kopi berjenis robusta yang memiliki rasa pahit.
Kesalahan dalam pemahaman sering kali akan memberikan pandangan yang berbeda terhadap citra rasa.