Pembangunan Infrastruktur vs Pembangunan Manusia
Saat ini pembangunan infrastruktur menjadi isu dan topik yang sangat hangat untuk diperdebatkan.
Isu yang paling sering diperbincangkan mengapa tidak membangun manusianya, lebih cenderung membangun infrastruktur yang tidak memiliki keuntungan bagi masyarakat. Pada sisi sebaliknya memandang membangun infrastruktur lebih penting.
Bagaikan pertanyaan telur dan ayam mana lebih dahulu ada?.
Mengaca dari penggalaman negara-negara yang telah sukses dalam mengambil sebuah keputusan seperti Thailand, Tiongkok. Maka keputusan untuk memilih membangun infrastruktur menjadi lebih baik.
Mungkin ini menjadi sebuah pertanyaan bagi sebagian besar orang. Mengapa infrastruktur?
Sangat sederhana jawabannya yaitu dengan terbentuknya infrastruktur diseluruh daerah, maka pemerataan dan kesempatan masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan di daerah masing-masing akan lebih tinggi, sehingga konsentrasi kesempatan kerja tidak terfokus pada area-area tertentu saja seperti saat ini seperti ibukota, area industrial areal.
Perpindahan hasil produksi akan lebih singkat dan cepat, sehingga biaya akan lebih rendah dan cepat sampai tujuan.
Bagaimana dengan pembangunan manusianya? Secara teori, dengan kemajuan sebuah kawasan akan secara tidak langsung akan memberikan kesempatan untuk masyarakat mereka untuk maju, karena mereka merasa mendapatkan kesempatan untuk maju.
Jika hanya melakukan pembangunan manusianya saja, pada kebanyakan orang-orang tersebut akan berpindah ke daerah lain maupun negara lain yang membutuhkan keahlian mereka. Jarang dari orang tersebut akan membangun daerah mereka sendiri, karena membutuhkan waktu yang lama dan tidak tersedianya kesempatan untuk mengimplementasikan keahlian mereka.
Jika berbenturan untuk memilih telur atau ayam, maka pilihlah yang dapat memberikan faedah untuk kemajuan bukan membuat sebuah keputusan untuk kepentingan pribadi.