V60 Traveller

Ngopi mungkin salah satu kegemaran seseorang. Proses penyeduhan kopi dilakukan dengan berbagai cara. Namun yang cukup terkenal dan tetap dipergunakan sampai saat ini (baca: tidak ketinggalan jaman) adalah V60. Proses penyeduhan ini salah satu proses kegemaran saya, karena rasa yang dihasilkan lebih konsistent.

Bagaimana jika kita bepergian, maka kita akan mencari tempat ngopi dengan proses yang menjadi kegemaran kita. Karena tidak mungkin kita membawa perlengkapan penyeduhan yang cukup memakan tempat.

Namun, bagi penggemar V60 masih dapat menggunakan tetra drip pada saat bepergian.

Drip ini sangat ringkas dan dapat diselipkan kedalam tas pinggang dan menggunakan kertas V60 01, jadi cukup ringkas untuk bepergian.

Tetra drip ada 2 versi yaitu versi plastik dan stainless. Pada gambar diatas merupakan versi plastik, cukup ringan namun untuk penggunaan secara terus menerus, alangkah baiknya membeli versi stainless.

Saya memiliki versi plastik hanya faktor harga dan travelling yang tidak terus menerus.

Cara pemakaiannya cukup sederhana, menghubungkan masing-masing ujung lalu menaruh diatas cangkir seperti gambar. Masukkan kopi yang sudah digiling, lalu seduh seperti biasa.

Perlengkapan lainnya …

Ditulisan lainnya ya … special versi perlengkapan travelling.

Wibawa yang Sirna

Seorang guru merupakan penganti orang tua disekolah bagi anak-anak maupun remaja didalam mendidik maupun mengarahkan dalam proses pencarian jati diri.

Seorang guru memberikan petunjuk bagi muridnya bagaimana menjadi orang yang bertanggung jawab, memiliki budi pekerti dan memberikan petunjuk bagaimana menggapai masa depan.

Kewibawaan seorang guru merupakan salah satu ujung tombak agar dalam proses pendidikan, sehingga anak didik akan memberikan perhatiannya secara penuh, sama halnya dengan kewibawaan orang tua terhadap anaknya.

Namun, kewibawaan ini telah sirna dikarenakan banyaknya teori dan aturan yang terbentuk di masyarakat sehingga seorang guru hanya menjadi seekor sapi yang dicocok hidungnya, pada akhirnya anak-anak saat ini bagaikan kata kiasan di beri hati minta kepala.

Jika mengingat pada saat sekolah dahulu, dimana aturan masih minimum, namun rasa menghargai baik kepada orang tua maupun guru di sekolah masih sangat tinggi.

Kenakalan yang dilakukan oleh murid saat itu masih masuk dalam katagori kewajaran. Dan seorang guru akan mampu memberikan kartu kuning kepada anak didik mereka dan mereka akan mengingat kartu kuning tersebut agar tidak terulang kembali.

Saat ini segala sesuatu berbanding terbalik, tidak sedikit anak-anak mereka melakukkan perlawan dengan kekerasan terhadap guru mereka dengan dukungan dari orang tua dan atau mereka melakukan kekerasan terhadap orang tua mereka.

Apa yang salah dengan semua ini?

Apakah terlalu banyak aturan yang dibuat namun tidak mengena pada poin yang dituju?

Apakah terlalu banyaknya contoh-contoh negatif yang beredar dilikungan sehingga anak-anak akan mencontoh dan mengamalkannya?

Kita tidak tahu apa yang salah …

Haruskah kita harus mengembalikan kembali WIBAWA YANG SIRNA?

Konsep Penipuan dengan Sosial Enginering dan Keilmuan Seseorang

Mungkin banyak orang menerima sebuah penawaran yang menarik yang dikirim oleh seorang kerabat, sahabat maupun teman. Baik dalam bentuk email, sms maupun melalui berbagai sosial media.

Namun, tidak semua penawaran yang menarik benar-benar dikirim oleh pemilik account/gadget yang sah, karena kemungkinan besar dilakukan oleh pihak lain melalui bot yang telah telah tertanam tanpa sengaja oleh pemilik gadget.

Mengapa bisa terjadi, padahal pemilik gadget telah memastikan tidak pernah menginstall virus, bot atau aplikasi berbahaya. Apalagi orang tersebut berpendidikan tinggi dan berpengalaman dibidangnya.

Trik penipuan dengan konsep Sosial Enginering tidak memandang seberapa tinggi ilmu yang kita miliki, apa bidang keilmuan kita, dan jabatan kita. Karena trik penipuan secara sosial enginering membutuhkan ketelitian dan mawas diri kita.

Kita harus dapat memilah sebuah kebenaran dari berita, ketelitian dari tulisan dan tidak segan untuk bertanya kembali kepada pihak yang mengirimkan.

Trik penipuan secara sosial enginering ini tidak terpaku hanya pada dunia teknologi, namun dikeseharian sering terjadi. Seperti transfer uang dgn jumlah besar tanpa sengaja karena merasa di hipnotis.

Apakah benar telah terjadi hipnotis? Mungkin tidak yang menghipnotis seseorang adalah sebuah gimik karena keserakahan.

Semisal lawan bicara kita mengabarkan seseorang memenangkan hadiah yang besar dan akan dilakukan transfer uang hadiah yg akan dilakukan secara langsung ke rekening pemenang. Maka alam pikiran kita akan berpikiran positif terhadap penipu tanpa memandang kenyataan atau hanya memenangkan hadiah dalam angan-angan semata.

Contoh lain yaitu seseorang memenangkan hadiah mobil BMW dari salah satu permen coklat dan mewajibkan transfer sejumlah uang untuk membayar pajak undian.

Dan salah satu contoh terkini yaitu seseorang mendapatkan tiket gratis dari penerbangan dgn cara mengklik tautan.

Mari kita mencoba menganalisa satu persatu. Semisal undian hadiah BMW dari perusahaan coklat yang cukup terkenal. Hal ini terjadi pada salah satu staf IT pada perusahaan telekomunikasi.

  1. Kita memenangkan undian BMW, apakah kita pernah mengikuti undian tersebut? Pada paat itu orang yang merasakan memenangkan undian tidak pernah mengirimkan undian, beli coklatnya saja tidak pernah.
  2. Apa promo undian pada saat itu, apakah sesuai dengan hadiah yang kita menangkan? Ternyata cek dan re-cak saat itu pihak perusahaan coklat memberikan gratis tour ke New York.
  3. Dimana undian tersebut diumumkan, apakah kita telah memastikan nama kita tercantum didalamnya? Ternyata undianya sudah lewat beberapa bulan yang lalu.

Cukup menarik bukan? Seseorang yang tidak pernah mengirimkan undiang telah memenangkan undian.

Mari kita lanjutkan dengan menganalisa tautan tiket gratis.

  1. Siapakah yang mengirimkan tautan tersebut, apakah tautan tersebut benar-benar dikirimkan oleh orang tersebut.
  2. Apa isi dari tautan tersebut apakah masuk akal atau tidak. Apakah airasia benar-benar lagi merayakan ulang tahun?
  3. Perhatikan tulisan dalam tautan tersebut apakah benar? Coba perhatikan tulisan tautan airasia. Perhatikan huruf i kedua pada airas[i]a patut dicurigai. Bagaimana dengan delta, perhatikan huruf a pada delt[a] sersa ganjil?
  4. Jgn klik secara langsung link tersebut. Lakukan pengetikkan ulang pada browser untuk menghindari script yg tersembunyi.

Ah ternyata teliti itu sederhana, tidak membutuhkan jabatan atau pendidikan yang tinggi.

Pohon Kopi Surabaya

Senin malam seharusnya temu janji dengan seorang teman untuk mencoba game board yang sedang dijalani. Apa daya jadwal pesawat, kegiatan tambahan dan jarak tempat menginap lumayan jauh dari tempat pertemuan. Akhirnya memutuskan untuk mencari makan malam disekitar tempat menginap.

Selanjutnya tidak ada kegiatan, sembari santai setelah makan malam, timbul rasa iseng untuk browsing di internet melihat kedai kopi disekitar tempat menginap. Ternyata disekitar tempat menginap ada kedai kopi bernama “POHON KOPI” yang menyediakan manual brew.

Seperti biasa langsung memesan moda transportasi kegemaran masyarakat Indonesia yaitu Go-Jek. Setelah berkomunikasi melalui telp, pengendara gojek merapat lalu menanyakan lokasi yang dituju. Dikarenakan tidak memahami lokasi, bentuk penampakan dan rute yang harus dilalui, maka menyerahkan sepenuhnya pada pengendara gojek dengan map digitalnya. Setelah dipelajari secara seksama, dan meluncur ke tekape.

Beberapa menit kemudian setelah menyusuri jalan-jalan perumahan, pengendara gojek mengatakan tempatnya disekitar sini. Langsung mata terbuka untuk turut serta mencari dan tidak terlalu susah, penampakkan dari sosok kedai kopi teramati dari cahaya kuning logo kedai tersebut.

Kedai kopi “POHON KOPI” tampak minimalis, dengan sebuah bangku kayu didepan dan beberapa bangku didalam. Teramati beberapa pelanggan yang sedang duduk santai. Terlihat mereka sudah saling kenal dan akrab. Barista turut serta bercengkrama dengan pengunjung.

Dimeja barista terpampang piala-piala, terlihat kedai tersebut sering mengikuti perlombaan. Disamping piala terdapat mesin kopi dari merek terkenal dan beberapa botol kopi beserta kopinya yang berasal dari lokal maupun interlokal. Seperti timor timur, sumatra maupun brasil. Binggung juga mau mencoba yang mana karena banyak pilihan. Solusi sederhana yaitu memilih kopi yang mungkin belum pernah di coba yaitu “KOPI TOBA SAMOSIR”

Dilabel yang ada tidak terdapat informasi yang lengkap. Sebagai orang yang awam terhadap kopi menjadi penasaran. Barista mulai ritual pembuatan kopinya, dengan senjata andalan standard yaitu V60 diatas timbangan digital hario. Setelah beberapa menit ritual pembuatan kopi, ada ritual yang tidak umum yaitu taping filter diatas tabung penampung. Seperti proses memaksa air habis dari dari saringan. Yup setiap barista memiliki kebiasaan tersendiri.

Kopi yang telah siap, disajikan dalam tabung kopi dan sebuah gelas kecil didampingi segelas air putih. Minum kopi citra rasa minum alkohol, dengan single shot cup. Ritual minum kopi dimulai dengan tumpahan kopi diatas meja. Hahaha … maklum tangan belum terlatih untuk menakar kopi.

Sruput kopi dimulai … aroma kopi kurang tampak, rasa agak asam ciri khas kopi sumatera. Pada awal agak was-was biasanya kopi dengan rasa asam yang menonjol pada awalnya akan menjadi kecut pada saat menjadi hangat. Maklum bukan pengemar kopi panas. Ternyata … tidak seperti dibayangkan … kopinya masih tetap bisa di sruput … sruput dan sruput … dalam sekejap telah habis.

Berkeinginan untuk memesan kopi yang ke 2. Setelah melihat waktu … ups hari telah malam … waktunya tidur. Pesan gojek untuk balik kandang dan mimpi yang indah.

Edisi MIKO.

Teknologi Digital di Singapore

Setelah sekian lama tidak berkunjung ke negeri singa ini, kebetulan mendapatkan tiket murah dari penerbangan AirAsia yang dibeli setahun lalu. Karena berkeinginan memperlihatkan perkembangan negara lain kepada anak-anak, sehingga wawasan mereka dapat terbuka. Pada kunjungan ini, merasakan perubahan yang sangat besar, terutama terhadap teknologi. Sehingga berkeinginan untuk bercerita pada blog ini.

Continue reading “Teknologi Digital di Singapore”